Harga Daging Ayam Naik jadi Rp 36 Ribu per Kg

Harga daging ayam broiler atau ras tengah naik di pasar tradisional. Tetapi, penurunan harga ditemui pada jenis telur ayam ras.
Salah satu pedagang ayam, Ibu Nita (49) menjelaskan, dirinya menjual daging ayam seharga Rp35 ribu per ekor. Ditempatnya, kenaikan diklaim sudah berlangsung 4 hari lamanya.
"Stok lagi kurang, makanya naik. Ini kira-kira sudah 4 harian," tuturnya kepada Liputan6.com di Pasar Kranji, Kota Bekasi, Jumat (27/9/2019).

Kata dia, kenaikan harga daging ayam biasanya terjadi di rentang harga Rp1.500 sampai Rp2.000 per ekor. Sementara kenaikan tertinggi menurutnya dibanderol sebesar Rp37 ribu per ekor.
Sementara itu, pedagang ayam lain Bapak Andri (51) memaparkan, pihaknya mematok harga daging ayam senilai Rp36 ribu per ekor. Andri mengaku kenaikan memang tak bersahabat di kalangan ibu rumah tangga.

Itu bisa dilihat dari sepinya pembeli di Pasar Kranji hari ini. "Emang lagi naik, makanya ini kan sepi sekarang bisa ditengok," ujarnya.

Harga di Peternak Masih Rendah

Kendati demikian, ditanya secara terpisah, meski kenaikan harga daging ayam ditemui di tingkat konsumen, harga di level peternak masih anjlok.
"Harga acuan di tingkat konsumen memang Rp32 ribu per ekor. Tetapi Jika mengacu pada harga acuan Permendag harga minimal di peternak Rp18 ribu per ekor. Tetapi harga di kandang ini masih Rp16 ribu," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi

Adapun untuk harga telur hari ini dijual di kisaran Rp 22-23 ribu per kg. Harga ini diklaim mengalami penurunan sebesar Rp263 per ekor.
Penurunan ini sejalan menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang mengungkapkan harga ayam di Jawa Barat seharga Rp22.779 per kg.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Share:

Recent Posts