Ekonomi Digital RI Tumbuh Paling Pesat di Asia Tenggara

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf (tengah) saat jumpa pers di Jakarta. 

Indonesia menempati posisi pertama untuk pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Hal itu tecermin dari laporan Google, Temasek, dan Bain & Company.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyatakan, penetrasi ekonomi digital di Asia Tenggara tumbuh sangat cepat dalam lima tahun terakhir. Termasuk di Indonesia. Tahun ini ekonomi digital di Indonesia sudah mencapai USD 40 miliar atau tumbuh lima kali lipat jika dibandingkan dengan 2015 yang hanya USD 8 miliar.
’’Dibandingkan negara lain, Indonesia paling besar dan paling cepat. Kalau dilihat growth-nya, 20–30 persen,’’ ujar Randy di kantor Google Indonesia, Jakarta, kemarin (7/10).
Lima tahun mendatang, ekonomi digital Indonesia berpotensi mencapai USD 133 miliar. Angka itu naik 30 persen jika dibandingkan dengan prediksi tahun lalu.
Transformasi ekonomi Indonesia yang luar biasa pesat disebut menjadi pendorong pertumbuhan yang dinamis bagi Asia Tenggara. Berdasar laporan itu, ekonomi digital di Indonesia tumbuh 49 persen.
’’Laporan tahun ini menunjukkan performa optimal Indonesia yang melampaui semua ekspektasi dari tiga laporan tahunan sebelumnya,’’ terang Randy.
Fantastisnya pertumbuhan tersebut didukung perkembangan signifikan dari sektor ride-hailing dan e-commerce. Perkembangan pesat itu terjadi karena ketatnya persaingan yang diiringi investasi dan tumbuhnya pembayaran digital.
’’Aspek lain, semua sektor didukung perkembangan digital payment,’’ kata Randy. Sebagai perbandingan, Malaysia dan Singapura memiliki nilai ekonomi internet masing-masing USD 11 miliar dan USD 12 miliar pada 2019.
Vietnam menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi internet terbesar kedua setelah Indonesia dengan angka 38 persen. Saat ini Vietnam memiliki nilai ekonomi internet USD 12 miliar, meningkat dari USD 3 miliar pada 2015.
Share:

Recent Posts