Waspadai Anomali Cuaca Akibat La Nina

Waspadai Anomali Cuaca Akibat La Nina


 JawaPos.com – Setelah empat bulan menguat, nilai tukar petani (NTP) turun pada Januari. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim) menyebut hal itu sebagai fenomena tahunan. Pada akhir kuartal I, biasanya kondisinya membaik.

Badan Pusat Statisik (BPS) melaporkan bahwa NTP Jatim pada awal tahun ini turun 0,13 persen atau menjadi 100,67. Pemicunya adalah kinerja subsektor peternakan yang turun 1,05 persen dan tanaman pangan yang juga turun 0,27 persen.

“Sementara, subsektor yang mengalami kenaikan adalah hortikultura, perikanan, dan perkebunan rakyat. Oleh karena itulah, penurunannya tak terlalu tajam,” ungkap Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan tentang NTP Januari.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo menjelaskan bahwa Januari selalu menjadi masa awal panen beberapa komoditas. Maka, saat data direkam, pendapatan petani masih rendah. Sebab, mereka belum mengantongi hasil panen.

“Yang harus diwaspadai sekarang adalah anomali yang mengancam panen. Apalagi, awal tahun ini Indonesia dilanda La Nina yang membuat curah hujan tinggi,” ungkap Hadi kepada Jawa Pos kemarin (4/2).

Namun, terkait curah hujan yang tinggi itu, dinas sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya adalah mengalokasikan bantuan alat dan mesin pertanian. Dia berharap, bantuan itu bisa mempercepat proses tanam dan membantu kinerja petani hingga musim panen tiba.

Hadi juga mendorong pemanfaatan asuransi petani. Dengan demikian, petani tetap terlindungi meski gagal panen.

“Kami juga berusaha untuk memperkecil susut hasil panen yang selama ini terjadi. Mulai dari pengolahan panen hingga pemutakhiran mesin mereka,” pungkasnya.

sumber: https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/05/02/2021/waspadai-anomali-cuaca-akibat-la-nina/

Share:

Recent Posts