ILUSTRASI. Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/8). Investor berharap tim ekonomi Jokowi banyak diisi oleh profesional dan milenial. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Kabinet Kerja Jilid II di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin diharapkan akan diisi oleh orang-orang berkompeten. Dari segi usia, survei Katadata Investor Confidence Index (KCI) melaporkan, 62 persen responden mereka berharap tim ekonomi di kabinet diisi oleh orang-orang di rentang 41-50 tahun.
Sementara itu, sebanyak 21 responden memilih tim ekonomi diisi oleh orang-orang di rentang 31-40 tahun, dan sebanyak tiga persen responden memilih tim ekonomi diisi oleh orang-orang di rentang 31-40 tahun. Sedangkan, sebanyak 12 responden survei tidak mempersoalkan faktor usia.
Survei KCI tersebut dilaksanakan pada 12-26 September 2019 melalui wawancara langsung, dan melibatkan 272 responden dari investor manajemen investasi, dana pensiun, dan asurasi di pasar keuangan. Panelis ahli Katadata Insight Center (KIC) Wahyu menyampaikan, hasil survei tersebut menggambarkan investor lebih nyaman dengan orang-orang yang adaptif terhadap dinamika perekonomian.
“Mungkin disebabkan pandangan bahwa orang yang berusia lebih muda bisa cepat adaptasi dengan situasi yang tak kondusif saat ini, termasuk ekonomi global,” ungkapnya, Sabtu (19/10).
Situasi ekonomi global saat ini kerap dihadapkan pada disrupsi seiring pesatnya perkembangan teknologi digital. Atas dasar itu, kemampuan adaptasi tim ekonomi kabinet menjadi sangat penting.
Sementara itu berdasarkan gender, sebanyak 40 persen responden berharap kabinet mendatang lebih mengakomodasi perempuan dengan jumlah yang berimbang. Adapun sebanyak 30 persen responden menyatakan, jenis kelamin menteri tidak menjadi pertimbangan.
Dihubungi terpisah, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan menuturkan pasar berharap komposisi kabinet lebih banyak diisi profesional.
“Untuk komposisi kabinet, pasar punya harapan lebih banyak profesioal. Tetapi kalau ditanya akan mempengaruhi pasar, sangat teknis sekali,” ujar Alfred kepada JawaPos.com, Jumat (18/10).